PostNusantara – Net (Yogyakarta) 6 September 2025–Malam puncak peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-80 di Dusun Saren, Wedomartani, Sleman, berlangsung dengan suasana penuh semangat dan penuh warna. Acara seni tradisional jatilan menjadi sajian utama yang mewarnai perayaan sejak sore hingga malam hari, dimulai pada pukul 15.00 WIB dan berlangsung hingga hampir tengah malam, tepatnya pada pukul 23.59 WIB. Masyarakat dari berbagai kalangan tumpah ruah menyaksikan pertunjukan yang sarat makna dan kental dengan nilai-nilai budaya lokal.
Acara pembukaan secara resmi dilakukan oleh Kepala Dusun Saren, Bapak Hadi Prandiyo, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi besar atas partisipasi semua pihak dalam menyukseskan peringatan kemerdekaan kali ini. Bapak Hadi menekankan pentingnya melestarikan budaya tradisional seperti jatilan sebagai warisan leluhur yang harus terus dijaga dan dikembangkan agar tidak punah di tengah pesatnya arus modernisasi. Beliau juga mengajak warga Dusun Saren untuk menjadikan momentum HUT RI sebagai ajang mempererat nilai-nilai persatuan dan kebangsaan.
Pertunjukan seni jatilan sendiri dibawakan oleh grup kesenian Kudho Mustiko, yang dikenal sebagai salah satu kelompok seni tradisional terbaik. Kudho Mustiko menampilkan sejumlah tarian dan atraksi yang memukau penonton dengan gerak-gerik para penari yang lincah dan energik, berpadu harmonis dengan iringan musik gamelan khas jatilan yang menggugah suasana. Para penonton tampak terpukau, terbawa suasana magis dari tarian kuda lumping yang memadukan kekuatan, kelincahan, dan ekspresi artistik yang kuat.
Selain sebagai pertunjukan hiburan, seni jatilan ini juga mengandung nilai filosofis yang dalam, menggambarkan kisah perjuangan dan semangat pantang menyerah yang selaras dengan semangat kemerdekaan Indonesia. Dengan demikian, acara ini tak sekadar merayakan hari kemerdekaan, tetapi sekaligus mengingatkan generasi muda akan pentingnya menjaga identitas budaya sekaligus meneladani semangat pahlawan bangsa.
Perayaan malam puncak ini menjadi momentum yang sangat berarti bagi warga Dusun Saren dan sekitarnya. Tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga sebagai wadah pembelajaran budaya dan sumber inspirasi untuk terus memupuk rasa cinta tanah air. Antusiasme masyarakat dalam mengikuti rangkaian acara hingga malam hari menunjukkan betapa kuatnya hubungan komunitas dengan tradisi lokal dan nilai kebangsaan.
Dengan ditutupnya pertunjukan jatilan Kudho Mustiko yang penuh semangat, masyarakat Dusun Saren menyimpan kenangan indah sekaligus semangat baru untuk terus melestarikan seni dan budaya sebagai bagian tak terpisahkan dari jati diri bangsa dalam perayaan HUT RI ke-80 ini.
Pewarta : Adhi Karnanya Hidayat