PostNusantara – Net ‘ Yogyakarta -Stadion Kridosono Yogyakarta bergemuruh oleh ribuan penggemar musik yang memadati area Expressive Sound Of Petroleum (ESP) Malam Minggu, 4/5/ 2025. Sejak pukul 14:00 WIB,
gelombang antusiasme penonton terus meningkat, siap untuk hanyut dalam alunan musik dari sejumlah musisi papan atas Tanah Air.
Acara yang digadang-gadang menjadi salah satu pesta musik terbesar di Yogyakarta ini sukses menyajikan penampilan memukau dari berbagai genre.
Sore hari dibuka dengan penampilan The Lantis yang berhasil memanaskan suasana dengan lagu-lagu catchy mereka. Tak lama berselang, Feast dengan lirik-liriknya yang kuat dan musik rock yang enerjik sukses membuat penonton ikut bernyanyi dan melompat.
Saat mentari mulai meredup, giliran Nadin Amizah yang tampil dengan vokal khasnya yang menghipnotis. Penonton tampak terhanyut dalam setiap lirik yang dilantunkan, menciptakan atmosfer syahdu di tengah riuhnya stadion.
Pecah! Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan penampilan Hindia. Dengan lagu-lagu anthemiknya, Baskara Putra berhasil menyatukan ribuan suara penonton dalam koor massal yang menggema di seluruh penjuru Kridosono. Energi yang sama juga dihadirkan oleh Weird Genius
. Duo elektronik ini sukses membuat stadion berjingkrak dengan beat dan drop andalan mereka, mengubah area konser menjadi lantai dansa raksasa.
Sebagai penutup yang manis, Juicy Luicy naik ke atas panggung dengan lagu-lagu cinta mereka yang selalu berhasil membuat penonton ikut bernyanyi dengan penuh perasaan.
Hujan flash dari ponsel para penggemar seolah menjadi bintang-bintang yang menemani penampilan karismatik dari Julian Kaisar dan kawan-kawan.
Meskipun acara diprediksi akan berakhir pada pukul 23:00 WIB, energi dan antusiasme penonton seolah tak ada habisnya. ESP 2025 di Stadion Kridosono malam ini bukan hanya sekadar konser musik,
namun juga sebuah perayaan kebersamaan dan kecintaan terhadap musik Indonesia. Sebuah malam yang pasti akan membekas dalam ingatan para music enthusiast Yogyakarta dan sekitarnya.
Rilis@ Yudhan aria kusuma
