Gropyok Sawah Massal: Petani di Kulon Progo Tangkap Ratusan Tikus Hanya dalam Dua Jam

PostNusantara- Net (​KULON PROGO ) Ratusan petani di Pedukuhan 2, Kalurahan Wahyuharjo, Kapanewon Lendah, Kulon Progo, berhasil menangkap ratusan hama tikus hanya dalam waktu dua jam dalam sebuah kegiatan “gropyok sawah” atau perburuan tikus massal. Aksi ini dilakukan pada hari Jumat, 5 September 2025, sebagai upaya kolektif untuk melindungi tanaman padi mereka dari serangan hama yang meresahkan.

​Kegiatan ini diprakarsai oleh kelompok tani setempat, yang merasa khawatir dengan populasi tikus yang semakin mengganas. Hama tikus tidak hanya merusak bulir padi, tetapi juga bisa memotong batang tanaman, menyebabkan kerugian besar bagi petani. Oleh karena itu, mereka sepakat untuk melakukan perburuan serentak.

​”Kami sudah sering melihat tikus-tikus ini merusak tanaman kami. Kalau dibiarkan, hasil panen bisa anjlok drastis,” ujar salah satu petani yang ikut serta, Pak Slamet. “Dengan gropyok sawah ini, kami bisa mengendalikan populasi tikus secara efektif.”

​Para petani memulai perburuan pada pukul 08.00 WIB pagi. Mereka bergerak bersama-sama, menyisir setiap sudut sawah dengan peralatan seadanya, seperti tongkat, jaring, dan bahkan alat setrum bertenaga baterai yang aman. Beberapa tikus berhasil ditangkap hidup-hidup, sementara yang lainnya langsung dimusnahkan. Dalam waktu yang singkat, tumpukan tikus yang berhasil ditangkap sudah terlihat di beberapa titik.

​Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo, kegiatan gropyok sawah ini adalah metode tradisional yang efektif dan ramah lingkungan. “Ini adalah contoh kerja sama yang luar biasa dari para petani. Gropyok sawah tidak hanya mengendalikan hama, tetapi juga mempererat hubungan antarpetani,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah akan terus mendukung inisiatif serupa untuk memastikan ketahanan pangan di Kulon Progo.

​Aksi ini tidak hanya berhasil menekan populasi tikus, tetapi juga memberikan semangat baru bagi para petani untuk melanjutkan musim tanam dengan harapan panen yang lebih baik. Keberhasilan ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi petani di wilayah lain yang juga menghadapi masalah serupa.

Rilis @ Yudhan Aria Kusuma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini