PostNusantara- Net (Semarang), 4 September 2025 – Di kawasan Jalan raya Ambarawa-Bawean, menuju Ambrawa tenda payung sederhana yang terletak tepat di depan kantor notaris Bety Kristiyanti menjadi saksi semangat seorang pejuang UMKM yang tak kenal lelah. Bapak Yoga, yang akrab disapa “Yoga Ceper” oleh warga sekitar, berjualan telor asin dengan penuh ketulusan dan keramahan yang menyentuh hati.
Telor asin buatan Bp. Yoga memiliki keistimewaan tersendiri yang membuatnya berbeda dari telor asin biasa. Tekstur luar telor asin tersebut dilapisi minyak melimpah yang khas, menjadikan rasa gurih dan legitnya begitu kuat ketika disantap. Minyak yang menempel bukan hanya memperkaya cita rasa, tetapi juga membuat telor asin terasa lebih lezat dan menggoda selera, sehingga berhasil menarik perhatian para pecinta kuliner khususnya penggemar telor asin.
Sejak pukul 09.00 pagi hingga 17.00 sore, Bp. Yoga tak kenal lelah menggelar dagangannya di pinggir Jalan raya Ambarawa-Bawean nomor 61. Meski hanya menggunakan tenda payung sederhana, tempat ini selalu saja dikunjungi dengan berbagai kalangan pecintai telor asin, mulai dari warga sekitar hingga para pengendara motor dan mobil yang sekadar berhenti untuk mencicipi atau membawa pulang telor asin sebagai oleh-oleh. Harga telor asin yang dijual sangat terjangkau, mulai dari Rp 2.500 per butir, membuat produk ini dapat dinikmati semua kalangan tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam.
Namun semangat dan dedikasi Bp. Yoga dalam mengelola usaha kecilnya ini bukan datang tanpa perjuangan. Bp. Yoga lahir dengan kondisi fisik yang berbeda, ia menderita Sindrom Achondroplasia, sebuah kelainan genetik yang menyebabkan pertumbuhan tulang terhambat sehingga tubuhnya lebih pendek dibandingkan orang normal. Kondisi ini tentu membawa berbagai tantangan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari keterbatasan fisik hingga stigma sosial yang kadang melekat. Akan tetapi, Bp. Yoga tak pernah membiarkan kondisi tersebut menjadi penghambat rejeki dan usahanya. Dengan ketabahan dan semangat pantang menyerah, ia membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukan halangan untuk tetap produktif dan menafkahi keluarga.
Senyum tulus dan keramahan Bp. Yoga ketika melayani pelanggan membuat siapa saja merasa diterima dan dihargai. Ia berbagi kisah perjuangan hidup dengan rendah hati, menjadi inspirasi bagi banyak orang bahwa semangat juang dan ketekunan mampu membuka jalan untuk meraih kesuksesan, meski dalam keterbatasan.
Bagi para pencinta kuliner dan khususnya penggemar telor asin, mari kita berbagi rejeki untuk datang dan mencoba sendiri kelezatan telor asin buatannya. Telor asin ini tidak hanya cocok untuk disantap langsung sebagai camilan gurih, tetapi juga ideal sebagai oleh-oleh untuk keluarga di rumah. Kualitas rasa yang dijaga konsistensinya oleh Bp. Yoga membuat setiap pembeli merasa puas dan menjadi pelanggan setia.
Kisah Bp. Yoga “Yoga Ceper” adalah bukti nyata tentang pentingnya keberanian, kerja keras, dan keteguhan hati dalam menggapai keberhasilan, terutama dalam dunia UMKM yang penuh tantangan. Keberadaannya juga menjadi pengingat bahwa inklusivitas dan pemberdayaan bagi difabel sangat dibutuhkan agar semua lapisan masyarakat dapat berdaya dan berperan aktif dalam pembangunan ekonomi lokal.
Pewarta : Adhi Karnanta Hidayat