Syukuran Pemilu Damai, Sri Sultan Lesehan Bersama Ribuan Masyarakat

BANTUL | POSTNUSANTARA.NET | Jogja Pandu Peradaban Nusantara Menuju Hamemayu Hayuning Bawana, sebuah acara akbar atas rasa syukur terselenggaranya Pilpres, Pilkada dan Pileg damai di DIY. Acara tersebut dipadati oleh ribuan perangkat kalurahan dan petugas jaga warga DIY.

Acara yang digelar di Grha Pradipta Jogja Expo Center pada Sabtu (18/01) ini diawali dengan kirab hasil bumi, doa lintas agama dan kembul bujana atau makan bersama. Jogja Pandu Peradaban Nusantara Menuju Hamemayu Hayuning Bawana ini juga merupakan tindak lanjut dari Jogja Nyawiji yang sempat digelar pada tahun sebelumnya.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran hajat nasional pesta demokrasi. Mulai dari Pilpres dan Pemilihan Legislatif serentak, dilanjutkan dengan Pilkada serentak, dapat berjalan kondusif di DIY. Pun, DIY mendapatkan penghargaan terbaik pada penyelenggaraan pesta demokrasi.

“Saya meyakini, bahwa kematangan masyarakat dalam berpolitik, salah satunya adalah buah dari teladan kepemimpinan disegala level. Hal ini Seiring komitmen yang terjalin dari momentum Jogja Nyawiji Ing Pesta Demokrasi pada 28 Oktober 2023, dan Jogja Nyawiji Awasi Pemilihan 2024, pada 11 Oktober 2024 lalu,” papar Sri Sultan.

Sri Sultan menyebut, aparat juga telah menunaikan tugasnya dengan penuh adab, menjadi tiang penyangga harmoni dan ketertiban. Tidak ada aksi represif, aparat berkolaborasi dengan masyarakat, untuk menjaga situasi tetap kondusif. Tidak pula ada sikap anarkis di tengah perbedaan pandangan.

Dalam perannya sebagai kota pendidikan dan pariwisata, Yogyakarta juga terbuka bagi warga pendatang dari berbagai penjuru Indonesia maupun mancanegara. Dengan semangat inklusivitas, Yogyakarta berupaya merajut keragaman, yang terwujud melalui akulturasi, memperkaya nilai-nilai istimewa sebagai menjadi identitas.

“Satu pesan saya, terkhusus bagi perantau, bahwa untuk memberi sumbangsih dan menjadi wong Jogja, tidaklah harus lahir di Jogja dan atau memiliki darah keturunan Jawa. Sudah semestinya, keistimewaan Jogja adalah untuk Indonesia. Bahwa Menjadi Jogja, adalah Menjadi Indonesia,” pesan Sri Sultan.

Usai pesta demokrasi, Sri Sultan menyebut, saatnya mewujudkan kerja nyata dan kolaborasi berbudaya, dalam pengabdian kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Wajib pula untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan yang lebih efektif dan efisien. Hal ini bertujuan untuk menghadirkan layanan publik yang adaptif, inovatif, dan berorientasi pada pencapaian hasil nyata bagi masyarakat. Kesemuanya ini bisa dimulai dari level terbawah, yaitu kelurahan.

“Kalurahan bukan sekadar menjadi entitas administratif, tetapi sebuah ruang kehidupan yang memberdayakan, mengayomi, dan menjadi fondasi, dari sebuah peradaban yang lebih luhur, untuk memerangi segala bentuk kemiskinan, keterbelakangan, dan kesenjangan,” jelas Sri Sultan.

Sri Sultan menambahkan, mewujudkan cita-cita luhur Jogja Pandu Peradaban Nusantara Menuju Hamemayu Hayuning Bawana, bukan hal yang sulit. Namun, harus didukung oleh penyelenggara negara yang bekerja cerdas dan berkeadilan; pengajar dan pelajar yang inovatif dan ikhlas berlandaskan keilmuan; rohaniawan yang mengamalkan kesalehan ritual dan kesalehan publik; wirausahawan yang inovatif, dan warga yang kreatif.

Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan menyampaikan terimakasih pada segenap elemen masyarakat DIY yang berkolaborasi mewujudkan keamanan DIY. Atas peran besar masyarakatkan, hajat besar pemilihan umum selesai dengan baik.

“Keamanan di Yogyakarta bukan situasi tapi investasi mendukung kegiatan ekonomi kemasyarakatan seperti pariwisata, pendidikan, pertanian dan berbagai segi kehidupan lainnya. Terimakasih atas kontribusi, kerja keras kita bersama sehingga Jogja aman dan tetap istimewa,” tutur Suwondo. (Humas Pemda DIY)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini